SELAMAT DATANG DI BLOG BAGUS NURWIJAYA

Minggu, 09 Oktober 2011

Cara Konfigurasi Routing Static pada Packet tracer

Tugas dari mas Asdos Jaringan Telekomunikasi disuruh presentasi tentang static routing plus buat konfigurasinya 3 router, 3 switch, 6 PC memakai software namanya Packet Tracer 5.0. Pertama tau disuruh bikin konfigurasi aku ya “Ohh yayaya” aja, ehh gataunya susah-susah gampang, beda sama Boson yang dulu pernah aku pake. Orang awam Packet Tracer sepertiku butuh waktu 2 hari buat ngerjain ini soalnya gak tau juga harus mulai darimana dan ngapain dulu. Hahaha :D

Kira-kira gambar topologinya seperti ini :
 
FYI :
  • Router ke router : Serial
  • Router ke switch : FastEthernet (boleh pake Ethernet tapi lebih cepat FastEthernet)
  • Switch ke PC : FastEthernet
  • Konektor yang warna merah menggunakan Serial DCE, jadi saat konfigurasi harus disertakan clock rate 64000. Jika menggunakan Serial DTE tidak perlu clock rate.
  • (recommended) Sebaiknya menggunakan Routers yang Generic (Router-PT) agar kita tidak perlu menambahkan modul pada komponen router.
  • (recommended) Untuk Switches gunakan Generic (Switch-PT)
  • Konfigurasi ini menggunakan CLI (command-line interface)

Cara Konfigurasi Static Routing pada Packet Tracer

Setting router
1.       ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet)

Router>en            // enable
Router#conf t        //configure terminal
Router(config)#int fa0/0 //setting interface dari router ke switch
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0  //setting IP dan subnet mask
Router(config-if)#no shut    //mengaktifkan setting diatasnya
Router(config-if)#ex         //exit
Router(config)#
Router(config)#int s2/0      //setting interface serial di router 0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000      //kecepatan clock
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

1.       ROUTER 1 (setting 2 serial, 1 FastEth)
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex

ROUTER 2 (setting 1 serial, 1 FastEth)

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Gimana mudah kan? Tunggu dulu kita belum selesai settingnya. Kita perlu setting routingnya, yang diatas itu hanya setting masing-masing router. INGAT! Routing berbeda dengan router. 

Cara setting routing :

Router0:
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2 //
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2


Router1 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2


Router2 :
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.5.1

 
Memberi IP pada masing-masing PC
  1. Klik image PC
  2. Klik Tab Desktop
  3. Pilih IP Configuration
  4. Ulangi hingga PC5

       Daftar IP Address dan Default Gateway : 
 
PC
IP Address
Default Gateway
PC0
192.168.1.2
192.168.1.1
PC1
192.168.1.3
192.168.1.1
PC2
192.168.2.2
192.168.2.1
PC3
192.168.2.3
192.168.2.1
PC4
192.168.3.2
192.168.3.1
PC5
192.168.3.3
192.168.3.1
 
S    
      Semua telah terkonfigurasi. Setelah itu silahkan di ping pada masing-masing PC/router

pengertian Router dan Cara kerja Router

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork  untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Cara Kerja Router

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.

Contoh Router 

Cisco Router merupakan nama yang sudah tidak asing lagi, tetapi disisi lain terdapat nama yang mulai familiar, yaitu MikroTik Router. MikroTik menawarkan kemudahan konfigurasi dan kehandalan fitur dengan harga yang relatif murah. koq jadi promosi :-)
 
Disamping ini adalah gambar MikroTik RB750 yang merupakan Router dengan ukuran kecil dan harga yang terjangkau (sekitar 350 ribuan) yang dapat kita gunakan untuk keperluan koneksi jaringan internet dirumah, warnet atau di kantor.

Kamis, 11 Agustus 2011

keuntungan dan kerugian routing static dan dinamic


Routing
1. Pengertian Routing
    Routing adalah sebuah proses untuk meneruskan paket-paket jaringan dari satu jaringan ke jaringan lainnya melalui sebuah antar-jaringan (internetwork). Routing juga dapat merujuk kepada sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-paket data dapat hinggap dari satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut sebagai Router. Routing tersebut akan menerima paket-paket yang ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan paket yang diterima kepada penghalarouter lainnya hingga sampai kepada tujuannya.

2. Jenis Routing
    a. Routing Static
    b. Routing Dinamic


3. Tabel Routing
    Tabel routing  adalah Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian di tempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini. untuk memberi tahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.


4. Routing Static
    Routing Static adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara manual. Routing static bersifat statik, tidak berubah-rubah dan diset oleh user/pengguna.

Pada Routing statik
  • Router tidak berbagi informasi routing.
  • Jumlah gateway terbatas.
  • Routing tabel dibuat manual.

Cara kerja routing statis dapat dibagi menjadi 3 bagian
  • Jaringan yang mengkonfigurasi router.
  • Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing.
  • Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data.
Seorang administrator harus mengunakan perintah ip.route scara manual untuk mengkonfigurasi router dengan routing statis.


5. Routing Dynamic
    Routing Dynamic adalah routing yang memanfaatkan suatu algoritma sehingga perangkat router dapat menentukan jalur routingnya secara otomatis, dengan cara menjelajah jaringan tersebut dan bertukar informari routing antar router.

Pada Routing dinamik
  • Router berbagi informasi routing secara otomatis
  • Jumlah gateway sangat banyak.
  • Routing tabeel dibuat secara dinamik.
  • Membutuhkan protokl routing seperti RIP atau OSPF

  Routing protokol adalah berbeda dengan router protokol. Routing protokol adalah komunikasi antara router2. Routing protokol mengijinkan router untuk sharing informasi tentang jaringan dan koneksi antar router. Router menggunakan informasi ini untuk membangun dan memperbaiki tabel routingnya. seperti pada contoh dibawah ini.

Ada beberapa routing dinamic untuk IP. dibawah ini adalah dinamik routing yang sering digunakan :
  • Routing Information Protocol (RIP) 
  • Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) 
  • Open Shortest Path First (OSPF)   
  • Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)  
  • Exiterior Gateway Protocol (EGP) 

 6. Keuntungan dan kekurangan Routing Static dan Routing Dynamic

a. Routing Static
Keuntungan routing statis :
  • Beban kerja router terbilang ringan dibandingkan dengan routing dinamis. Karena router hanya mengupdate sekali saja ip table yang ada. (pada saat di konfigurasi)
  • Pengiriman paket data yang lebih cepat karena jalur-jalur (path) sudah di ketahui terlebih dahulu.
  • Analisa kesalahan pada topologi jaringan lebih cepat diketahui.
Kerugian routing statis :
  • Harus tau semua alamat IP network yang akan di kenalkan atau dituju beserta next hoopnya (jalur yang akan dilewati).

b.Routing Dynamic
Keuntungan routing dinamis :
  • hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (kaki-kakinya).
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan.
Kerugian routing dinamis :
  • beban kerja router lebih berat karena selalu memperbarui ip table pada setiap waktu tertentu.
  • kecepatan pengenalan dan kelengkapan ip table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router sampai ada yang cocok. Sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat ip yang ada.

Kamis, 04 Agustus 2011

Fungsi 7 model osi layer

1 . layer pshyical
ini adalah layer yang paling sederhana, yang berkaitan dengan electrical ( dan optical ) koneksi antar peralatan. data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer pshyical, perlatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.

2. layer data link
layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer pshyical karena menyediakan transfer data yang lebih nyata.
sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data-link bertanggung jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi kepaket diskrit sebelum ke layer pshyical, akan mengirimkan frame ( blok dari data ) melalui suatu network. ethernet ( 802.2 & 802.3 ), Tokenbus (  802,4 ) dan Tokenring ( 802,5 ) adalah protocol pada layer data link.

3. layer network
tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain, ip, internet protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini, protocol lainnya seperti IPX, Internet Packet eXchange, perusahaan novel memprogramkan protocol menjadi beberapa, seperti SPX ( Sequence Packet eXchange ) dan NCP ( Netware Core Protocol ). protocol ini telah dimasukan ke beberapa sistem operasi netware, beberapa fungsi yang mungkin dilakukan oleh layer network :
* membagi aliran data biner ke paket diskirt dengan panjang tertentu
* mendeteksi error
* memperbaiki error dengan mengirim ulang paket yang rusak
* mengendalikan aliran

4. layer transport
layar transport adalah pusat dari model OSI. layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.

5. layer session
sering diartikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan layer ini menyediakan layanan layer kedua diatasnya, beberapa protocol pada layer ini : NETBIOS, suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application, NETBEUI ( NETBIOS Extented User Interface ) suatu perkembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking seperti windows NT, dan LAN manager. ADSP ( AppleTalk Data Strem Protocol ), PAP ( Printer Access Protocol ), yang terdapat pada Printer postscrip untuk akses pada jaringan AppleTalk

6. Layer presentation
layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal, translasi dari berbagai tipe syntax sistem. sebagai contoh, suatu koneksi antara pc dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, kompersi data ( dan enkripsi yang mungkin ) ditangani oleh layer ini.

7. Layer application
layer ini sedikit lebih "cerdas" gateway berada pada layer ini, gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka, layer application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada suatu komputer dan resource network yang membutuhkan akses padanya, layer application adalah layer dimana user beroperasi padanya protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3, berada pada layer appilcation.

perbedaan internet dan intranet

intranet adalah jaringan privat yang menggunakan protocol TCP/IP
sedangkan internet adalah sistem jaringan global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung, yang menggunakan protocol TCP/IP

Pengertian Lan, Man , dan Wan

Lan ( local area network )
adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencangkup wilayah kecil seperti ruangan, gedung, dan kantor
Kelebihan : * Mempunyai pesat data yang lebih tinggi bisa meliputi wilayah kecil/sempit.
Man ( Metropolitan area network )
adalah suatu jaringan dalam satu kata dengan transfer data berkecpatan tinggi seperti kampus, perkantoran, kota dll.
Jangkauan dari Man 10 Km - 50 Km
Wan ( Wide area network )
adalah jaringan komputer yang mencangkup area yang besar sebagai contoh yaitu jaringan antar wilayah, kota atau bahkan negara atau dapat didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan saluran komunikasi publik.